Strict Suho (Ficlet)

tumblr_mzbla2m08V1qd704zo1_500

“Joonmyun-ah, ayolaah. Sekali ini saja, ne? Jebaal.”

Seorang gadis berkuncir kuda itu masih saja memohon pada laki-laki di hadapannya. Laki-laki itu menyilangkan kedua tangan di dada dan menggeleng tegas.

Andweyo! Aku tidak akan pernah mengijinkanmu melakukannya, Im Yoona-ssi.”

Gadis yang dipanggil Im Yoona itu hanya mengerucutkan bibirnya. Ia sangat mengenal Joonmyun, laki-laki yang sedang bersamanya kali ini. Saat Joonmyun sudah memanggil seseorang dengan embel-embel –ssi maka dapat dipastikan kalau apapun kalimat yang meluncur keluar dari bibir laki-laki itu tak akan dapat dibantah atau rasakan sendiri akibatnya. Ya, Yoona tahu itu karena ia sendiri sudah pernah mengalaminya. Gadis manis berkuncir kuda itu sudah pernah membantah Joonmyun dan akibatnya… mengerikan.

“Aish, aku kan hanya ingin mencobanya.”

Yoona menggerutu pelan begitu Joonmyun sudah berjalan mendahuluinya beberapa langkah. Berharap gerutuannya tidak didengar oleh laki-laki yang memang dikenal sangat patuh pada aturan itu. Sayangnya saat ini Dewi Fortuna sedang tidak berpihak padanya.

“Apa katamu, hmm?”

Joonmyun membalikkan badan dan kembali berjalan menuju ke tempat Yoona yang sedang terperangah tidak percaya. Bagaimana mungkin dia bisa mendengarnya? Apa dia semacam alien seperti Do Min Joon yang punya telinga super untuk mendengarkan bunyi sepelan apapun?

“Hentikan pikiran bodohmu itu. Tsk.”

See? Dia bahkan bisa menebak apa yang aku pikirkan. Yoona merasa tak habis pikir dengan kemampuan super yang mendadak dimiliki laki-laki berkulit seputih susu itu.

“Whoa, daebak! Apa kau anak Do Min Joon? Atau mungkin cucunya? Atau keponakannya?”

Pletak!

“Kau ini bicara apa sih? Ya Tuhan, bisa-bisanya aku jatuh cinta pada gadis aneh sepertimu.”

Yoona mengusap-usap dahinya yang menjadi sasaran sentilan tak berperikemanusiaan dari Joonmyun. Sementara sang pelaku hanya mendengus dan menggeleng-gelengkan kepalanya, seolah mengasihani dirinya sendiri.

Buk!

“Yak! Sembarangan saja mengataiku gadis aneh! Lalu kalau aku aneh, kau apa hmm?”

Kali ini Joonmyun yang mengusap-usap lengan kirinya, sasaran empuk dari pukulan seorang atlet taekwondo kebanggaan universitas seperti Yoona.

“Aish, tidak bisakah kau bersikap manis pada kekasihmu sendiri?”

Yoona hanya memalingkan muka, tidak berniat untuk menjawab pertanyaan Joonmyun, laki-laki yang sedari tadi berdebat dengannya yang notabene adalah kekasihnya sendiri.

“Oh, ayolah, kau marah hanya karena aku tidak mengijinkanmu melakukannya? Kau pasti tahu apa alasanku melarangmu, Yoong.”

Joonmyun melunakkan nada suaranya, namun Yoona masih saja tidak mau menatapnya. Terpaksa Joonmyun menangkup wajah mungil gadisnya dan mengarahkan paras cantik yang selalu dikaguminya itu untuk balas memandangnya.

“Kau sungguh ingin melakukannya?”

Yoona hanya balas mengangguk kaku.

“Kau yakin?”

Yoona kembali mengangguk, pelan. Seulas senyum kecil muncul di wajah Joonmyun.

“Tapi tinggimu hanya 168 cm Yoong.”

Yoona langsung melotot begitu mendengar alasan ajaib yang dikatakan laki-laki yang dua tahun terakhir ini menyandang status sebagai kekasihnya.

Mwoya?!

Joonmyun mengembangkan senyumnya penuh arti.

“Apa kau tidak membaca dengan teliti apa saja persyaratannya, hmm? Desainer ternama itu mencari model catwalk yang memiliki tinggi minimal 170 cm. Bukankah tinggimu hanya 168 cm? Itu artinya kau tak akan lolos bahkan di seleksi pertama mereka.”

Yoona menjatuhkan rahang bawahnya, menganga. Kini di keningnya terlihat banyak kerutan yang semakin bertambah seiring dengan kelopak matanya yang menyipit dan…

Yak! Kim Joonmyun! Laki-laki macam apa kau yang merendahkan kekasihnya sendiri? Aish, jinjja!”

Gadis itu meronta melepaskan diri dan mengamuk pada laki-laki yang hanya mengangkat bahu acuh dan kembali melanjutkan langkahnya.

“Memang itu yang kubaca di kolom persyaratan kok. Bagaimanapun kau tetap harus memenuhi persyaratan yang diajukan kan?”

Yoona lagi-lagi tercengang mendengar jawaban-jawaban ajaib itu. Butuh sepersekian detik baginya untuk mencerna maksud ucapan Joonmyun sebelum…

YAK! Kim Joonmyun! Kau benar-benar… aish! Jinjja! How can I ended up with a strict guy like you?

Joonmyun menghentikan langkahnya dan membalik badan, kembali melihat gadis yang mengamuk akibat ucapannya.

Because I’m handsome?