“Noona!” teriak seorang namja yang masih mengenakan kostum panggung lengkap dengan tatanan rambut dan polesan make up di wajahnya. Ia melambaikan tangan dengan semangat kepada seorang yeoja yang terlihat kebingungan. Yeoja itu memalingkan mukanya dan menatap lurus ke arah sumber teriakan. Begitu sepasang matanya mengenali siapa namja itu, ia melangkahkan kaki lebih cepat sambil berusaha menerobos kerumunan di depannya.
“Taemin-aa! Ternyata di sini ruang ganti kalian. Aku dan Yuri eonnie beberapa kali salah mengetuk pintu.” terang seorang yeoja berambut panjang lurus kehitaman itu yang kali ini hanya mengenakan jaket hoodie kuning dengan paduan legging hitam dan sepatu kets putih.
“Bagaimana dengan syuting drama terbarumu, noona? Apa semuanya lancar?” tanya namja bernama Taemin sambil menggiring yeoja itu masuk ke dalam ruang ganti yang diberi keterangan ‘SHinee’s room’. Keempat namja lainnya yang masih sibuk mematut diri mereka di depan cermin langsung menoleh dan terkejut begitu mendapati salah seorang seniornya di agensi mendadak ada bersama mereka.
“Yoona noona! Sejak kapan noona ada di sini?” tanya salah seorang dari mereka yang berpostur paling tinggi.
“Baru saja. Dan sebentar lagi Yuri eonnie juga akan datang.” jawab Yoona, menampilkan senyum manisnya. Sepasang mata namja yang tadi bertanya padanya membulat tidak percaya.
“Mworago?! Yuri noona juga datang? Ah, bagaimana ini? Apa dandananku sempurna? Ani, apa aku terlihat tampan dengan kostum ini?” racau namja itu sambil meraba dan merapikan penampilannya. Tangannya bergerak gugup yang mengakibatkan tatanan rambutnya sedikit berubah dari seharusnya.
“Ya! Choi Minho! Kau malah membuat rambutmu berantakan!” bentak salah seorang dari mereka yang notabene adalah leader SHinee, Onew. Minho langsung menurunkan tangannya dan menatap Onew sambil meringis kecil. Sementara itu Yoona malah tertawa kencang melihat keajaiban yang baru saja terjadi.
“Hahaha, ada apa denganmu Minho-aa? Kenapa kau selalu gugup dan salah tingkah tiap kali aku menyebut nama Yuri eonnie? Jangan-jangan kau menyukainya ya?” tuduh Yoona. Kedua matanya menyipit curiga dengan telunjuk kanan teracung lurus ke arah Minho. Sontak keempat orang lainnya yang juga dikenal sebagai member SHinee memusatkan perhatian mereka pada Minho dan menunggu jawaban namja itu.
“Ah, ani, aniyo. Bukan begitu, aku.. aku bukannya menyukai Yuri noona. Jangan salah paham, tapi aku..” Minho belum menyelesaikan kalimatnya ketika mendadak pintu ruangan mereka terbuka ke dalam.
“Annyeong! Ah, mian aku terlambat. Aku membeli ini dulu untuk kalian.” ujar seorang yeoja sambil mengangkat sekantong penuh belanjaan. Kelima orang yang berada di ruangan itu langsung memalingkan muka dan menatap penuh harap ke arah kantong tersebut.
“Makanaan!” teriak mereka bersamaan sambil menghambur ke arah yeoja yang membawanya. Yeoja itu langsung menyadari situasi yang tidak diinginkannya itu dan segera menahan mereka di tempatnya.
“Ya! Berhenti atau ini akan aku berikan pada artis lainnya!” ancam yeoja itu dengan menjauhkan kantong belanjaan itu dari mereka. Rupanya ancaman itu ampuh untuk menghentikan lima orang beringas yang sangat sensitif jika bertemu dengan makanan. Sayangnya karena ia terlalu berkonsentrasi untuk menghindari serangan lima manusia setengah shiksin itu, ia tidak memperhatikan kalau sedari tadi ada seorang namja yang bertingkah canggung setelah kedatangannya. Namja itu malah tersenyum tidak jelas dan menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Namja itu belum juga menyadari kalau tindakannya itu akan berhadiah amukan dahsyat dari hair stylish mereka.
“Ayolah Yuri-aa, kita sudah lapar. Ani, sangat lapar malah. Berikan makanannya, ne?” bujuk Onew yang mendapat dukungan dari Taemin sambil memasang wajah memelas mereka.
“Benar noona, kita lapar sekali sampai-sampai kita hampir saja memakan Yoona noona kalau noona tidak segera datang membawa makanan.” bujuk salah satu namja paling stylish di grup tersebut, Key, yang langsung mendapat jitakan keras di kepalanya.
“Mwo? Kau ingin memakanku? Aish, analogimu jelek sekali Key-aa. Berapa sih nilai bahasamu di sekolah?” omel Yoona pada Key yang hanya bisa menatapnya sambil meringis kesakitan.
“Yah, nilainya masih standarlah kalau seingatku.” jawab namja yang berpostur paling pendek namun menempati posisi sebagai main vocalist di grupnya, Jonghyun. Key mendelik ke arah Jonghyun yang ditanggapi dengan pandangan benar-kan-apa-yang-kubilang oleh lawannya.
“Sudah sudah, ini makanannya.” lerai Yuri sambil meletakkan kantong berisi beberapa bungkus makanan ringan itu di atas meja panjang yang terletak di dalam ruangan. Kontan kelima orang tersebut langsung menyerbu makanan-makanan itu.
“Aku mau yang ini!” teriak Onew sambil menarik satu kantong makanan ringan berupa keripik kentang beraroma ayam bakar.
“Dasar ayam.” ejek Jonghyun dalam bisikan yang rupanya masih terdengar oleh Onew. Onew mendelik padanya dan menjauh sambil mendekap erat makanan ringan favoritnya. Jonghyun dengan santai mengambil satu bungkus keripik rumput laut kering beraroma pedas, “Aku ambil yang ini noona”.
“Aku mau yang ini.. Ya! Kenapa kau merebut makananku? Ya! Kembalikan Taemin-aa!” teriak Key frustasi sambil mengejar Taemin yang mengambil sebungkus keripik bulat rasa keju kesukaannya. Taemin yang tidak merasa bersalah langsung membuka bungkusan itu dan memakannya dengan nikmat.
“Key-aa, sudahlah, biarkan Taemin makan itu. Ini, kau berbagi denganku saja.” tawar Yoona yang bermaksud untuk melerai perebutan makanan antara Taemin dan Key. Yoona melambaikan tangan kanannya, meminta Key untuk bergabung dengannya dan Yuri di atas sofa. Sementara Onew dan Jonghyun memilih untuk memakan makanan mereka di kursi rias masing-masing. Key yang mendapat tawaran itu langsung berbalik dan tersenyum senang begitu Yoona mau berbagi makanan dengannya.
“Jeongmalyo? Ah, kau memang malaikat noona! Tidak seperti Taemin.” sindir Key pada Taemin yang memajukan bibir bawahnya. Bahunya melorot dengan pandangan cemburu yang terang-terangan diperlihatkannya kepada Key dan Yoona.
“Aigo, ada apa denganmu Taemin-aa? Apa kau mau bergabung bersamaku dan Key di sini?” ajak Yoona yang menyadari perubahan raut wajah Taemin. Mendadak raut itu menampilkan seluas senyum bahagia khas anak-anak begitu mendengar ajakan noona yang dikaguminya.
“Andwe! Kenapa kau mengajaknya juga noona? Dia kan sudah mendapat makanan yang diinginkannya.” protes Key.
“Key-aa, berhenti bersikap seperti anak kecil. Memang apa salahnya kalau Taemin ikut bergabung? Toh kalian malah bisa saling bertukar makanan kan?” jelas Yoona berusaha bijak dalam menanggapi protes dongsaengnya itu. Kali ini giliran Key yang memajukan bibir bawahnya. Dengan enggan akhirnya Key mengalah dan menggeser tempat duduknya.
“Gomawoyoo noona!” ujar Taemin dengan gaya aegyonya. Yuri yang melihat itu hanya bisa menggeleng-gelengkan kepalanya. Setelah kehebohan tadi mereda, yeoja itu akhirnya menyadari kalau ada satu orang yang belum mengambil makanannya. Matanya beredar mengelilingi ruangan dan berhenti di tempat seorang namja berdiri kebingungan sambil melihat ke arahnya.
“Minho-aa, kenapa kau diam saja di situ? Sini, ambil makananmu dan makanlah sebelum kalian tampil.” ajak Yuri pada Minho. Namja yang diajaknya membulatkan mata dan membuka mulut yang sukses membuat Yuri tertawa melihatnya.
“Hahaha, kau kenapa? Habis melihat hantu?” tanya Yuri ketika Minho tidak juga memberikan reaksi berarti atas ajakannya. Minho tergeragap dan menggeleng cepat.
“A.. Aniyo, noona. Aniyo.” jawab Minho. Selanjutnya guna menghindari pertanyaan lebih jauh dari Yuri, namja itu memutuskan untuk menerima ajakan yeoja yang diam-diam disukainya itu. Dengan canggung ia meraih sebungkus makanan ringan dan berusaha membukanya. Namun tangannya yang berkeringat akibat sensasi aneh yang muncul karena kehadiran seorang yeoja itu membuatnya kesulitan untuk merobek bagian atas pembungkusnya. Yuri yang menyadari kesulitan Minho segera beranjak dan menjajari tinggi namja itu yang berbeda hampir 10 cm lebih dari tinggi tubuhnya sendiri.
“Sini aku bantu untuk membukanya.” tawar Yuri. Tanpa menunggu persetujuan dari Minho, yeoja itu langsung mengambil bungkusan makanan yang berada di genggaman tangan Minho. Tanpa mengalami kesulitan berarti ia mampu merobek pembungkus atasnya dan menyerahkan kembali makanan itu kepada Minho.
“Ini, makanlah. Waktu kalian tampil tinggal setengah jam lagi.” ucap Yuri mengingatkan. Minho hanya mengangguk patuh dan mulai memasukkan makanan satu persatu ke dalam mulutnya. Ia masih terbuai oleh kelembutan dan senyum manis Yuri sampai sebuah tangan mencengkeram bahunya dan menjatuhkannya ke atas kursi rias dengan sedikit kasar.
“Ya! Choi Minho! Apa tadi yang sudah aku katakan padamu? Jangan terlalu banyak menggerak-gerakkan tanganmu. Lihatlah rambutmu sekarang, aish, menyusahkan hair stylish saja.” omel Onew pada salah satu dongsaengnya itu. Rupanya ia telah selesai memakan camilan sebelum tampilnya dan kembali bersiap untuk pertunjukan malam ini. Minho tersentak kaget. Naasnya namja itu tersedak makanan yang masih memenuhi mulutnya.
“Uhuk uhuk! Uhuk uhuk” Onew dengan sigap mengambil botol minuman yang berada di meja rias Minho dan mengangsurkannya pada namja itu. Minho meraih botol yang berisi setengah dari takarannya dan menenggak isinya dengan cepat.
“Pelan-pelan saja minumnya, pabo.” tegur Jonghyun dari belakang. Minho terpaksa menahan diri untuk tidak memukul atau setidaknya membalas Onew dan Jonghyun yang telah mempermalukannya di depan Yuri. Setelah menghabiskan air yang berada di dalam botol, Minho lagi-lagi terpaksa menahan diri saat hair stylish grup mereka datang dan ikut memarahi perbuatannya. Yuri yang tidak tega melihat salah satu namdongsaengnya diperlakukan seperti itu memutuskan untuk menyemangati Minho.
“Minho-aa, hwaiting! Aku yakin penampilanmu malam ini akan charming seperti biasanya.” ujar Yuri yang berhasil memunculkan rona merah di pipi namja itu.
“Mengaku sajalah kalau kau memang menyukainya, Minho-aa.” bisik Onew penuh kemenangan saat melihat perubahan rona itu di pipi Minho, namja yang ia tahu sangat dingin kepada yeoja-yeoja yang dikenalnya. Minho menoleh dan menatap panik pada Onew seakan meminta hyungnya untuk merahasiakan hal tersebut dari member lainnya.
“Ah, arraseo.” bisik Onew yang langsung mengerti isyarat Minho. Segera setelah ia menggoda Minho, namja yang bernama asli Lee Jinki itu berbalik menghadap ke tiga member lainnya yang telah siap.
“Kalian sudah siap untuk malam ini?” tanyanya pada Jonghyun, Key, dan Taemin. Ketiganya mengangguk mantap dan menjawab, “Ne, hyung! Kami siap!”.
“Baiklah, sambil menunggu Minho, lebih baik kita saling berpegangan tangan dan berdoa untuk kesuksesan pertunjukan malam ini. Yoona-aa, Yuri-aa, ayo bergabung dan berdoalah untuk kita semua.” ajak Minho. Yoona dan Yuri mengangguk setuju dan bergegas membentuk lingkaran bersama empat member SHinee. Jemari kedua yeoja itu langsung bertautan dengan jemari keempat namja yang baru beberapa bulan ini memulai debutnya.
Minho mengerang pelan saat melihat jemari Yuri berkaitan dengan Onew dan Jonghyun, bukan dengannya. Sementara salah seorang di antara mereka merasakan denyut jantungnya meningkat. Bukan karena pertunjukan malam ini, tetapi karena jemarinya kini menaut jemari seseorang yang dengan lancangnya mencuri hati serta pikirannya. Seseorang yang dengan sukses menjadi cinta pertamanya.
-o0o0o-
“Noo..” langkah Taemin terhenti begitu melihat seorang namja datang dan menghampiri seseorang yang hendak dipanggilnya. Kedua matanya menyipit, berusaha untuk mengenali siapa namja tersebut. Begitu ia tahu siapa gerangan namja itu, mulutnya mendesiskan satu nama dengan intonasi bertanya yang ia tujukan untuk dirinya, “Kibum hyung?”.
Sementara itu, kedua orang yang tengah diamati oleh Taemin tampak terlibat dalam perbincangan seru. Dari kedekatan jarak serta ekspresi mereka saja orang lain dapat menduga kalau keduanya sudah kenal dekat.
“Annyeong Kibum oppa! Tumben kau masih di sini?” sapa seorang yeoja dengan jaket tebal yang dikenakannya. Rambut panjangnya diikat satu dengan aksen sedikit acak. Namja yang disapa tersenyum dan berjalan mendekati yeoja itu dengan kedua tangan dimasukkan ke dalam celana hitam longgarnya.
“Annyeong Yoona-aa. Ah, itu, tadi ada barangku yang tertinggal. Jadi aku harus kembali ke sini untuk mengambilnya.” jelas Kibum. Yoona mengangguk pelan mendengarnya. Mendadak pikirannya kembali dijejali oleh satu pertanyaan yang terus menghantuinya ketika ia mengingat atau bertemu dengan namja yang kini ada di hadapannya.
Rupanya Kibum memperhatikan Yoona yang mendadak diam dan seolah tenggelam dalam pikirannya sendiri. Ah, mungkin malam ini aku bisa keluar bersamanya sebentar. Sudah lama aku tidak menikmati waktu berduaan dengan Yoona, batin namja itu. Setelah merasa yakin dengan niatnya, namja itu memanggil Yoona yang masih diam saja.
“Yoona-aa, Yoona-aa, apa kau baik-baik saja?” tanya Kibum sambil melambaikan tangannya di depan muka yeoja itu. Yoona tergeragap dan kembali menjejak dunia nyata begitu mendengar seseorang memanggilnya.
“Ah, ne, aku baik-baik saja oppa. Apa kau mau pulang sekarang?” tanya Yoona. Namja itu menggeleng yang mengundang kerut kebingungan di kening Yoona.
“Ani, aku belum mau pulang. Mendadak aku ingin mengajakmu berjalan-jalan. Apa kau mau?” tanya namja itu. Sontak Yoona membulatkan matanya tidak percaya mendengar ajakan tiba-tiba dari namja yang menjadi partner beraktingnya semasa mereka menjadi trainee.
Sama halnya dengan Yoona, Taemin pun merasakan keterkejutan yang sama dengan yeoja itu. Kibum hyung mau mengajak Yoona noona berjalan-jalan? Apa mereka biasa melakukan itu? tanya namja yang baru berusia 16 tahun itu dalam hati. Namja itu makin kaget saat melihat Yoona menganggukkan kepalanya.
“Ne, baiklah oppa. Kebetulan aku masih ada waktu satu jam sebelum harus ke tempat syuting. Memang oppa mau mengajakku kemana?” tanya Yoona penasaran. Kibum mengangkat bahunya dengan kepala sedikit ditelengkan ke kiri, “Molla. Tempat biasa mungkin?”.
Mendengar itu Yoona mendaratkan cubitannya ke lengan Kibum yang membuat namja itu mengaduh kesakitan.
“Aw! Ya, kenapa kau mencubitku?” tanya Kibum sambil menggosok-gosok lengannya yang menjadi korban cubitan Yoona. Meski tidak keras, namun cubitan yeoja itu dikenal mampu merubah kulit menjadi merah, bahkan membiru untuk beberapa kasus yang memancing respon lebih dahsyat.
“Aniyo. Aku hanya ingin mencubit oppa, haha. Sudahlah, lebih baik kita pergi sekarang. Kajja!” ajak Yoona sambil menarik tangan Kibum untuk keluar dari bangunan berlantai empat itu. Kibum mengalah dan mengikuti langkah yeoja itu keluar dari pintu dorong. Keduanya segera lenyap dari pandangan Taemin menembus warna-warni lampu daerah Apku Jung di malam hari.
“Mereka mau kemana semalam ini? Aish, aku bahkan tidak sempat memberikan ini untuk Yoona noona. Mengesalkan!” ucap Taemin dengan kekesalan yang tidak berusaha untuk disembunyikannya. Akhirnya setelah 15 menit menguping serta mengamati Yoona dan Kibum, namja itu memutuskan untuk kembali ke ruang latihan grupnya.
-o0o0o-
“Oppa, kapan kau akan kembali?” tanya seorang yeoja yang menghadapkan wajahnya pada aliran tenang sungai Han di bawahnya. Namja yang berada di sebelahnya menoleh dan menaikkan salah satu alisnya, “Maksudmu?”.
“Aku yakin oppa tahu maksudku.” desah yeoja itu. Kepalanya yang tadi lurus menatap ke depan kini tertunduk. Namja itu turut mendesah begitu menyadari arah pertanyaan yeoja yang sudah lama dikenalnya itu.
“Yoona-aa, aku tidak tahu kapan akan kembali. Tapi kau tidak perlu khawatir, sebagian diriku tetap beridentitaskan member Super Junior. Aku pun berharap dapat kembali dan berkumpul bersama mereka lagi, tapi bukan sekarang.” jelas namja itu setenang mungkin. Emosinya mulai tercampur tidak karuan saat orang-orang yang dekat dengannya menanyakan hal yang sama.
“Kibum oppa, kami merindukanmu. ELF merindukanmu.” ucap Yoona yang berjuang keras menahan air matanya agar tidak jatuh. Dan aku juga merindukanmu, sambung yeoja itu dalam hati.
“Suatu saat nanti aku pasti kembali. Aku menjanjikan itu padamu, Yoona-aa. Aku pasti akan kembali.” ujar Kibum pelan. Meski dia tidak tahu kapan tepatnya, tetapi dia yakin kalau dia akan kembali. Terlebih ada seorang yang sangat berharga baginya kini tengah menunggunya pulang.
Yoona tidak mampu untuk berkata apapun setelah mendengar janji yang Kibum ikrarkan di hadapannya. Ia berusaha untuk mempercayai janji itu dan bertahan untuk tetap berharap akan sebuah keajaiban yang membawa Kibum kembali pada grupnya.
Kibum seolah merasakan apa yang dirasakan yeoja itu. Tanpa dapat dicegah namja itu menarik tubuh Yoona ke dalam pelukannya. Tangannya mengusap lembut rambut Yoona dan untuk beberapa detik mengeratkan pelukannya pada yeoja itu.
Dalam pelukan Kibum, Yoona tidak mampu menahan air matanya lebih lama lagi. Ia terisak perlahan dan membenamkan diri di pelukan Kibum yang selalu memberikan kehangatan dan kenyamanan untuknya. Setelah membiarkan dirinya terhanyut, Yoona akhirnya melepaskan diri dari pelukan Kibum dan menatap namja itu.
“Antar aku ke tempat syuting ya oppa? Aku pasti terlambat kalau harus menunggu manajer oppa menjemput dan mengantarkan ke sana. Ne?” pinta Yoona dengan wajah memelasnya. Kibum tertawa dan refleks mengacak puncak kepala yeoja itu. Namja itu mengerti kalau Yoona tidak ingin membahas lebih lanjut tentang pertanyaannya tadi.
“Arraseo. Aku akan mengantar tuan putri kemanapun dia ingin pergi.” balas Kibum setengah bercanda. Yoona ikut tertawa mendengarnya. Tak lama keduanya berjalan ke tempat mobil Kibum diparkir dan masuk ke dalamnya dengan campuran rasa yang berusaha untuk mereka tutupi satu sama lain.
Mereka tidak pernah tahu kalau sedari tadi ada dua orang yang mengawasi keduanya sejak mereka datang. Kedua orang itu tersembunyi di dalam mobil van hitam yang dikemudikan oleh supir kepercayaan mereka.
“Tuh kan, apa yang kubilang hyung. Sepertinya Kibum hyung dan Yoona noona ada hubungan khusus.”bisik seorang namja yang berusia dua tahun lebih muda itu kepada namja di sampingnya.
“Aish, kita kan belum tau pasti Taemin-aa. Lagipula baru sekali ini kita melihat mereka pergi berdua.” sanggah namja itu sambil beringsut menjauh dari namja yang dipanggilnya Taemin. Selama 30 menit keduanya mengawasi Kibum dan Yoona dari dalam van dengan menggunakan teropong mini yang mereka pinjam dari dua orang trainee perempuan di agensinya.
“Tapi tadi hyung melihat mereka berpelukan kan? Apa itu bukan bukti kalau mereka ada apa-apa?” ucap Taemin yang masih bertahan dengan kecurigaannya.
“Berpelukan bukan berarti mereka sepasang kekasih, Taemin-aa. Apa kau tidak pernah melihat Yoona noona berpelukan dengan seorang namja?” balas namja itu yang membangkitkan keingintahuan Taemin lebih jauh.
“Apa? Yoona noona pernah berpelukan dengan namja selain Kibum hyung?!” teriak Taemin histeris yang membuatnya mendapat jitakan keras dari lawan bicaranya.
“Ya! Bisakah kau tidak berteriak? Telingaku masih berfungsi normal tahu?” sungut namja itu sambil mengusap-usap telinganya. Taemin memperlihatkan cengiran tanpa dosanya.
“Hehehe, mianhae Key hyung. Aku hanya kaget saat kau bilang pernah melihat Yoona noona berpelukan dengan namja lain. Tapi apa itu benar?” tanya Taemin lagi. Kini keduanya sudah meluncur di jalanan lapang menuju dorm mereka untuk menghindari kemarahan Onew jika tahu kedua dongsaengnya malah keluar malam-malam padahal besok siang mereka harus kembali tampil dalam rangka debut grup mereka.
“Tentu saja! Hei, memangnya kau hidup di dunia mana sih? Tidak pernah kenal dengan yang namanya internet ya?” tanya Key setengah mencibir. Taemin memberengut begitu mendengarnya.
“Aish, tentu saja aku tahu hyung! Cuma aku tidak punya banyak waktu untuk online seperti hyung.” balas Taemin. Key menutup kedua telinganya dan berlagak seolah tidak mendengar apa yang Taemin katakan.
“Hei, hyung, memang apa yang pernah kau temukan tentang Yoona noona? Kau bilang pernah melihatnya berpelukan dengan namja lain? Dimana kau melihatnya hyung?” cecar Taemin.
“Y-O-U-T-U-B-E. Aku melihatnya di youtube, arraseo?” jawab Key singkat yang tentu saja tidak memuaskan Taemin.
“Apa itu? Bagaimana cara menggunakannya?” tanya Taemin gigih.
“Aish, youtube saja kau tidak tahu? Benar-benar.. Ya sudahlah, nanti di dorm aku akan mengajarimu apa-apa yang perlu kau tahu. Sekarang lebih baik kau biarkan aku istirahat, ne? Seharian ini latihan dan mendadak harus menemanimu memata-matai sunbae kita sendiri, haah, capeknya.” ucap Key. Namja itu menguap lebar dan menggeliat tidak nyaman sebelum akhirnya jatuh tertidur hanya dalam hitungan detik.
“Gomawo hyung!” pekik Taemin tertahan. Matanya berbinar dan tidak menunjukkan kelelahan sama sekali setelah dijanjikan Key untuk mempelajari hal yang baru baginya. Namun binar itu tidak bertahan lama karena lima menit kemudian kedua matanya tertutup rapat dan namja itupun tertidur lelap di kursi sebelah Key.